BERITA naiknya sejumlah tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta dalam APBD 2022 pasti lah mencederai masyarakat terutama “wong cilik” yang menjerit, dihimpit kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Jutaan pekerja terkena PHK, pemotongan gaji, atau para pelaku sektor informal yang bangkrut atau kehilangan nafkah sehari-hari akibat berbagai level pembatasan (PSBB, PPKM) di tengah masyarakat untuk membendung laju penyebaran Covid-19.
Kenaikan tunjangan yang dimuat dalam rekomendasi Kemdagri atas APBD DKI Jakarta 2022 (Kompas, 11/1) menyebutkan,alokasi anggaran gaji dana tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta naik 17,5 persen dibandingkan 2021.
“Gaji anggota DPRD tidak naik, yang naik cuma tunjangannya. Itu juga sudah sesuai dengan hitung-hitungan lembaga appraisal, “ kilah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Marsudi di Jakarta, Minggu (9/1).
Entah, apa lah namanya, yang jelas dengan naiknya sejumlah tunjangan, walau gaji tidak naik, nilai nominal yang diterima bertambah.
Tentu pertimbangannya, sangat tidak cukup hanya dari Lembaga appraisal, yang jauh lebih penting, sensitivitas, kepedulian juga tanggung jawab para wakil rakyat itu pada konstituennya.
Kenaikan sejumlah tunjangan bagi anggota DPRD DKI dalam APBD 2022 disebutkan pada lampiran halaman 53 poin 3 a tentang hak keuangan dan administratif DPRD .
Disebutkan, jika dibandingkan dengan APBD 2021, terdapat kenaikan gaji dan tunjangan sekitar Rp26,426 milyar dari Rp150,949 milyar menjadi Rp177,375 milyar pada 2022.
Pos tunjangan yang naik paling tinggi untuk pos anggaran perumahan yakni Rp25,440 milyar dari Rp76,920 milyar menjadi Rp102,360 milyar, lalu tunjangan komunikasi intensif antara pemimpin dan anggota Dewan yang naik Rp636 juta menjadi Rp27,438 milyar dari Rp26,712 milyar pada 2021.
Bagitu pula tunjangan masa reses yang naik Rp 159-juta menjadi Rp 6, 837 milyar pada 2022 dibandingkan Rp6, 678 milyar pada 2021, sementara Prasetyo juga kembali berdalih,kenaikan tunjangan tersebut demi kepentingan masyarakat. “Kenaikan bukan utuk kita, “ ujarnya.
Komentar miring terkait kenaikan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta pun menjadi viral di medsos, misalnya seperti disebutkan Sekjen Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Dieka Muhammad.
Di tengah gempuran Covid-19, lanjutya, para wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta justeru mengabaikan realitas masyarakat.
“Alangkah ironisnya. Mereka malah sengaja mengusulkan kenaikan tunjangan. Di saat nasib rakyat makin terjepit, para wakil mereka justeru memikirkan perutnya sendiri, “
Lukai Hati Rakyat
Privilege yang dituntut atau diberikan pada para wakil rakyat, baik di pusat maupun daerah di tengah kesulitan yang dihadapi negara dan bangsa sungguh melukai hati rakyat.
Di DPR-RI misalnya, terkait penganggaran multi vitamin walau kemudian dibantah oleh Setjen DPR yang menyebutkan, rencana itu diperuntukkan bagi pegawai (ASN, tenaga ahli, Pamdal dll), itu pun dibatalkan setelah muncul polemik.
Masih ada pula yang “diam-diam” melakukan “studi banding” ke LN, walau menuai kecaman luas dan tidak jelas manfaatnya, dan juga pemberian plat nomor khusus nomor kendaraan bagi anggota DPR yang menuai kritik tajam.
Para wakil rakyat di pusat dan daerah sepatutnya tidak hanya menuntut atau menikmati privilege dan kemewahan yang diberikan, tapi cobalah berfikir apa yang sudah dan akan mereka lakukan pada rakyat?
Memang persoalannya, untuk mendapatkan wakil rakyat yang amanah, hidup bersahaja, gigih serta bekerja ekstra keras demi konstituennya, agaknya masih “jauh panggang dari api”.
Selama sistem perekrutan, juga kondisi Parpol yang menaungi mereka masih seperti sekarang ini, jangan bermimpi mendapatkan wakil-wakil rakyat yang didambakan.
Sepanjang “money politics” masih menjadi mantera manjur, panggung politik diwarnai kemunafikan dan pencitraan, perbaikan apa yang bisa diharapkan?
Dengan berbagai cara, para wakil rakyat yang jelas-jelas tidak becus kerja dan tidak amanah, berkhianat pada konstituenya pun bakal terpilih lagi.
Pasti masih ada wakil rakyat yang memiliki nurani, amanah dan menunjukkan keberpihakannya pada nasib rakyat, tapi nama mereka “tenggelam”, nyaris tak terdengar.
Perkantoran Palem Ganda Asri
Limo Raya No.02, Meruyung, Kec. Limo
Kota Depok, Jawa Barat 16515, Indonesia
Email: [email protected]
SMS dan WA Redaksi: (+62) 817-118-304