Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) akan meningkatkan produksi pertanian guna mencapai target Sumsel menjadi lumbung pangan di Indonesia. Saat ini Sumsel masuk di provinsi peringkat keempat nasional produksi hasil pertanian.
Sementara itu, saat ini produksi beras di Provinsi Sumsel merupakan yang terbesar kelima di Indonesia. Adapun untuk produksinya mencapai 2.696.877 ton dan kebutuhannya hanya sebanyak 859.744 ton.
Oleh karena itu, Sumsel kerap mengalami surplus beras sebesar 1.837.133 ton. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahkan mendukung usulan Gubernur Sumatera Selatan yang ingin menjadikan beras asal Sumsel sebagai salah satu komoditas ekspor.
Sementera itu, dilansir Antara, Gubernur Herman Deru menyatakan provinsinya dapat mencapai target 3,1 juta ton gabah kering giling dengan menerapkan teknologi modern, alat mesin pertanian (alsintan), ketersediaan pupuk, dan bibit unggul.
“Saya yakin Sumsel bisa mempertahankan labelnya sebagai daerah surplus pangan sekaligus sebagai lumbung pangan nasional,” kata Herman Deru di sela-sela panen raya di Lahan Penangkaran Benih Padi, Kelompok Usaha Bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama di Desa Sako, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin. Panen di sini didistribusikan ke 17 kabupaten/kota di Sumsel.
Herman Deru juga mendukung berbagai stakeholder yang membantu dalam meningkatkan produksi pertanian. Misalnya hibah PT Bukit Asam Tbk berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk pengairan sawah melalui pompanisasi dari sungai.
“PT Bukit Asam telah memberikan angin segar kepada para petani dengan membangun PLTS untuk pengairan sawah. Ini merupakan dukungan PT Bukit Asam untuk kemajuan pertanian di Sumsel,” kata Herman Deru.
Ia juga mendorong berbagai pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung target Sumsel menjadi lumbung pangan nasional. Salah satunya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang ada di Kabupaten OKU Selatan di Desa Sukabumi, Kecamatan Tiga Dihaji, OKU Selatan.
“Bendungan Tiga Dihaji yang akan menjadi bendungan satu-satunya di Sumsel itu berfungsi sebagai bendungan multipurpose untuk mengaliri lahan irigasi baru seluas 25.423 hektare,” imbuh Herman Deru.