Kemenperin: Industri Kimia Berperan Penting ke Manufaktur Nasional | merdeka.com – Merdeka.com

Merdeka.com – Industri kimia menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan pemerintah. Sebab, industri ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Bahan-bahan kimia merupakan komoditas yang strategis untuk digunakan sebagai bahan baku di berbagai sektor industri lainnya.
“Industri kimia masuk dalam top 3 kontributor besar terhadap kinerja sektor industri pengolahan non-migas, sehingga menjadi sektor yang berperan penting pada pertumbuhan industri manufaktur nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam, di Jakarta, Jumat (7/1).
Khayam bertekad untuk terus menekan defisit neraca perdagangan di sektor industri kimia. Oleh karena itu, perlu pengembangan investasi di industri kimia yang juga dapat mengakselerasi untuk subtitusi impor bahan dan barang kimia.
Khayam menjelaskan, secara khusus, industri petrokimia merupakan sektor strategis di tingkat hulu yang menjadi modal dasar dan prasyarat utama untuk mengembangkan industri di tingkat hilir seperti untuk menghasilkan produk plastik, serat kain, tekstil, kemasan, elektronika, otomotif, dan obat-obatan.
“Berhasil tidaknya pemerintah dalam membangun industri nasional, salah satunya sangat dipengaruhi oleh kinerja industri petrokimia,” ujarnya.
Oleh sebab itu, sebagai pemasok bahan baku untuk industri hilir, sektor petrokimia diharapkan memiliki kapasitas yang memadai dan memiliki performa yang baik dan stabil di setiap saat. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk terus memperkuat industri petrokimia melalui peningkatan kapasitas produksi serta melengkapi struktur pohon industri demi menjamin pemenuhan kebutuhan bahan baku industri.
Sejak 2020 hingga nanti pada 2025, pemerintah tengah berupaya mengawal proyek-proyek raksasa pembangunan industri kimia yang total nilai investasinya mencapai USD 31 miliar. Salah satunya adalah Proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, yang akan menyerap tenaga kerja hingga 15.000 orang pada masa konstruksi dan 1.300 orang pada saat operasi komersial.
Investasi proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon akan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 juta ton per tahun akan menghasilkan berbagai produk petrokimia hulu dan hilir seperti Etilena, Propilena, BTX, Butadiena, Polietilena (PE), dan Polipropilena (PP).
Kapasitas industri nasional untuk produk-produk tersebut saat ini mencapai 7,1 juta ton per tahun. Namun, impor produk kimia tersebut masih sangat signifikan hingga mencapai 4,6 juta ton pada tahun 2020. Hal ini mengindikasikan masih diperlukannya upaya peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
“Oleh karenanya, proyek pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia ini diharapkan dapat mensubtitusi impor sehingga menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal dan mendukung penciptaan lapangan kerja,” tegas Khayam.
Kemudian, upaya tersebut akan memperkuat kembali sendi-sendi perekonomian nasional khususnya di sektor industri manufaktur. Pemerintah juga berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0.
“Kami akan senantiasa mendampingi pelaksanaan proyek ini dan akan turut membantu mengatasi permasalahan yang muncul,” imbuhnya.
Bahkan, dalam upaya mendukung pelaksanaan Making Indonesia 4.0, pemerintah pun tengah mengupayakan penguatan SDM melalui program vokasi industri. Hal ini sangat penting guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai dengan kebutuhan industri. [idr]
Baca juga:
PMI Manufaktur Indonesia Capai 53,5, Lebih Baik Dibanding Malaysia dan Korea Selatan
BPDPKS Terus Menjaga Sawit Berkelanjutan Melewati Masa Pandemi 2021
Membongkar Strategi Menperin Kejar Target Ekspor Manufaktur USD 180 Miliar di 2022
Kemenperin Target Industri Manufaktur Tumbuh 5 Persen di 2022
Raksasa Otomotif Vietnam, VinFast, Raih Pinjaman Sindikasi US$ 400 Juta
Ekspor Toyota Capai 89 Persen, Industri Otomotif RI Dorong Pemulihan Ekonomi
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami
Aturan Lengkap Karantina 2022 Pelaku Perjalanan Luar Negeri Masuk RI Mulai 7 Januari
Gaji DPRD DKI Jakarta Naik, Satu Anggota Kantongi Rp136,5 Juta Per Bulan
INFOGRAFIS: Transaksi di Jalan Tol Bakal Makin Canggih
14 Objek di Jakarta Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Sepanjang Tahun 2020-2021
Advertisement
Advertisement
Nasib Mantan Rezim Terlama Kazakhstan, Dulu Dipuja-puji Kini Dihujani Caci Maki
Cerita Sukses Kuba Lampaui Kemampuan Negara Kaya dengan Vaksin Covid Buatan Sendiri
Ketika Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Ikuti Jejak Mochtar Mohamad

source

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *