KULONPROGO (KRJogja.com) – Bupati Kulonprogo Drs Sutedjo bangga dan mendukung potensi daerah yang menjadi sebuah kekuatan swadaya untuk memberikan ruang bagi kemandirian ekonomi masyarakat, termasuk pelestarian dan pengembangan Padi Melati Menoreh (Padi Menor).
“Program cetak sawah baru yang dilaksanakan mulai 2015 sampai 2021 telah tercetak sawah seluas 255 hektar (ha) dan pada 2022 akan dilanjutkan cetak sawah baru seluas 50 ha,” kata Sutedjo saat memimpin panen raya Padi Menor varietas unggul Kulonprogo di Bulak Cepitan Kalurahan Wijimulyo Kapanewon Nanggulan, Jumat (31/12).
Dalam kesempatan tersebut diserahkan sertifikat rekomendasi calon varietas tanaman pangan sebagai varietas unggul Padi Menor, tanda daftar varietas tanaman Koro Podang Bugel dan tanda daftar varietas tanaman Andel Hitam 1 Samigaluh.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan setempat Ir Muh Aris Nugroho MMA mengatakan, Tim Penilai Varietas Tanaman Pangan (Tim PVTP) telah merekomendasikan Padi Menor dilepas sebagai varietas unggul Nasional.
“Padi Menor merupakan varietas unggul lokal dari Kulonprogo yang sudah kita kawal sejak 2013 dan Alhamdulillah pada sidang di Bandung 22 Oktober 2021 tim merekomendasi Padi Menor bisa dilepas menjadi varietas unggul Nasional. Sekarang hanya tinggal menunggu SK Mentri,” jelasnya.
Padi Menor merupakan padi lokal Kabupaten Kulonprogo yang memiliki beberapa kelebihan yaitu produksi tinggi, rendemen tinggi, nasi pulen, rasa enak dan aromanya wangi.
Ketua Kelompok Tani Margo Rukun Kalurahan Wijimulyo Saryanto menjelaskan, kelompoknya sudah menanam dan melestarikan dari 2018 sampai sekarang dengan tujuan untuk memurnikan varietas Menor. Dalam pelaksanaanya didampingi Dinas Pertanian dan Pangan DIY, BPTP DIY dan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo.
“Pada 2021 KT Margo Rukun memiliki lahan 5 ha. Untuk mensukseskan kegiatan ini juga dibarengi Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) difasilitasi Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo yang diikuti 25 petani,” ujarnya.
Ditambahkan, hasil ubinan panen KT Margo Rukun pada 2021 jenis padi ini dengan pupuk silika sebesar 8.64 ton gabah kering perhektare yang dikonversi ke gabah kering giling sebesar 1.77 ton. Menor tanpa pupuk silika sebesar 8.28 ton gabah kering dikonversi ke gabah kering giling 6.87 ton sedang padi jenis Ciherang 7.71 ton perhektare gabah kering panen dikonversi 6.64 ton kering giling perhektare. (Rul)-
Baca Online Kedaulatan Rakyat edisi Cetak hari ini
Tidak ketinggalan berita seputar Jogja setiap pekan.