Saturday, 28 Jumadil Awwal 1443 / 01 January 2022
Saturday, 28 Jumadil Awwal 1443 / 01 January 2022
Rabu 29 Dec 2021 19:04 WIB
Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenoerin) optimistis pertumbuhan industri nasional mencapai 4 sampai 4,5 persen hingga akhir 2021. Hal itu setelah naik turun akibat pandemi Covid-19.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pertumbuhan industri sempat tertekan hingga minus 2.52 persen pada 2020. Pertumbuhan sektor industri manufaktur kembali bergairah pada 2021.
Ia menambahkan, angka pertumbuhannya meningkat signifikan pada kuartal II sebesar 6,91 persen year on year (yoy). Itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang juga bangkit sebesar 7,07 persen (yoy).
Hanya saja, pertumbuhan sektor industri manufaktur pada kuartal III-2021 kembali turun ke angka 4,12 persen meski angka ini lebih tinggi dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51 persen. Menperin menyampaikan, di samping efek yang terjadi pada kuartal II, penurunan pada kuartal III disebabkan eskalasi pandemi yang meningkat akibat varian delta Covid-19 pada Juli sampai Agustus 2021 yang menyebabkan Pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 1 sampai 4 yang sempat membuat operasional dan mobilitas kegiatan industri terhambat.
Dinamika serupa juga terjadi pada Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia. Setelah sempat limbung akibat pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk di sektor industri manufaktur, di mana pada 2020, PMI Manufaktur perlahan bangkit dan kembali ke level ekspansif.
Angka PMI di sepanjang tahun 2021 secara umum berada pada level ekspansif, kecuali pada bulan Juli dan Agustus akibat pembatasan aktivitas di masa PPKM Darurat dan PPKM Level 4. “Di luar itu, PMI Manufaktur Indonesia bahkan beberapa kali memecahkan rekor angka tertinggi sepanjang sejarah yakni 53,2 di bulan Maret, 54,6 di bulan April, 55,3 di bulan Mei, dan puncaknya 57.2 di bulan Oktober. Posisi ekspansif ini diyakini akan bertahan di akhir tahun ini,” ujar Agus.
Pada aspek ketenagakerjaan, sektor industri manufaktur menunjukkan pemulihan dari segi penyerapan tenaga kerja. Akibat dampak pandemi Covid-19, jumlah tenaga kerja di sektor industri manufaktur berkurang sebanyak 2 juta orang, dari 19,14 juta orang pada tahun 2019 ke 17,5 juta orang pada 2020.
Dapatkan Update Berita Republika
Puan Janji DPR Segera Sahkan RUU TPKS
PKS Perjuangkan Hadirnya Tiga Poros di Pilpres 2024
Nasdem Kritik DPR Hanya Selesaikan 8 dari 33 RUU Prolegnas Prioritas 2021
SMRC: Ganjar Lebih Disukai dari Anies, Duetkan Ganjar-Puan?
Presiden PKS: Jangan Atas Nama Investasi Asing, Hak Pekerja Lokal Dikorbankan
Dunia Kampus
Mahasiswa dan dosen U-Bakrie didukung Kemendikbud hasilkan Mobile App BURST-B
Gadget
Kebijakan ini berlaku untuk semua ponsel yang menjalankan BlackBerry 7.1 OS.
Info Sehat
Berhembus kabar CDC tarik penggunaan tes PCR untuk Covid-19.
Korporasi
Implementasi perjanjian RCEP akan dimulai 1 Januari 2022.
Amerika
Muktamar IMSA-MISG yang digelar tatap muka angkat tema Stronger Together
5 PHOTO
7 PHOTO
8 PHOTO
13 PHOTO
8 PHOTO
Sabtu , 01 Jan 2022, 05:05 WIB
Jumat , 31 Dec 2021, 15:12 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
[email protected] (Redaksi)
[email protected] (Redaksi)
[email protected] (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved