Merdeka.com – Masyarakat Jakarta diimbau berhemat dalam penggunaan air. LPDP Water Professional, Adipati Rahmat Gumelar mengatakan Jakarta belum mampu memenuhi kebutuhan air bagi warganya.
“Kota Jakarta memiliki kesulitan karena Jakarta tidak memiliki sumber air yang cukup untuk dirinya sendiri dan sangat bergantung dengan sumber air minum dari luar Jakarta, dan air tanah yang kualitasnya sudah tidak layak,” ucap Adipati dalam webinar yang disiarkan melalui akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (14/12).
Adipati berpandangan banyak kepentingan yang terjadi dalam pengelolaan air di Jakarta, baik dari sektor industri, rumah tangga, dan pihak swasta. Pemprov, dalam hal ini diimbau dapat merangkul seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkan secara optimal ketersediaan air yang dimiliki Jakarta.
Jika manajemen air tidak tertib, Adipati memperkirakan, 25 persen pendapatan masyarakat dengan ekonomi rendah akan habis untuk memenuhi kebutuhan air.
“Banyak kepentingan yang berbeda, masyarakat berpenghasilan rendah adalah pihak yang paling menderita 25 persen pendapatannya habis untuk air,” kata Adipati.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan pada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Elisabeth Tarigan menyambut pernyataan Adipati, agar warga Jakarta berhemat air.
Elisabeth mengatakan, data di Dinas Sumber Daya Air (SDA), warga Jakarta tergolong boros dalam menggunakan air. Persepsi mayoritas menganggap Jakarta memiliki banyak persediaan air karena setiap tahun mengalami banjir saat hujan.
“Dari data yang kita miliki masyarakat Jakarta cenderung boros menggunakan air, sangat boros karena mungkin dianggap kita banyak air hujan padahal tidak,” ucap Elisabeth.
Untuk itu, Elisabeth mendorong warga Jakarta dapat secara bijak dan efisien saat memanfaatkan air. Bersamaan dengan itu, Elisabeth memastikan Pemprov DKI terus melakukan upaya konservasi air.
“Jadi segala upaya kita lakukan, pertama menyediakan suplai air bertambah, kedua bagaimana kita bisa mengefisiensi pemakaian air, ketiga memperbaiki infrastruktur yang ada untuk mengurangi kebocoran-kebocoran pada pipa,” ungkap Elisabeth. [bal]
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami
Daftar Lengkap Tarif Terbaru Tol Trans Jawa, Ada yang Naik Rp 1.000 dan Rp 2.500
Peristiwa 27 Desember: Peringatan Hari Mengunjungi Kebun Binatang, Begini Sejarahnya
Ada Badai Siklon Tropis, Wali Kota Kupang Minta Para Nelayan Tidak Melaut
Begini Rencana Pemerintah Hapus Premium & Pertalite, SPBU Hanya Jual Pertamax Cs
Advertisement
Advertisement
Perlu Strategi Matang Memutus Mata Rantai Balap Liar
Memahami Gempa M 7,4 di NTT yang Picu 97 Kali Guncangan
Bentrok di Desa Tamilouw yang Tak Perlu Terjadi