Pemasangan U-Ditch Jalan Nasional depan Pantai Lombok Carita diprotes warga – MITRAPOL

MITRAPOL.com, Pandeglang Banten – Gorong-gorong atau reinforced concrete pipe adalah konstruksi saluran air yang dibangun untuk memberikan jalan agar air mengalir menuju aliran pembuangan. Potongan melintang yang dimiliki desain saluran drainase ada yang diposisikan berada di atas permukaan, tetapi dapat juga potongannya dibuat tenggelam.
Gorong-gorong dengan potongan melintang di atas berfungsi sebagai saluran air terbuka sehingga benda apa saja dapat mengalir melewati saluran air.
Pelaksanaan prosedur kerja saluran air drainase harus dibedakan berdasarkan penempatannya, seperti untuk pembuangan silang, atau saluran air di bawah jalan. Jika saluran air diperuntukan sebagai pembuangan silang maka fokus lebih diutamakan pada pencegahan kebocoran.

Berbeda lagi fokusnya ketika konstruksi saluran air berada di bawah jalan. Maka konstruksi harus mampu menahan beban yang berada di atas bangunan. Gorong-gorong yang dipasang jumlahnya lebih kecil dari ukuran jembatan penyeberangan.
Material pembuatan gorong-gorong bisa dari baja galvanis, beton, polyethylene dengan density yang tinggi. Sementara pada prosedur pemasangan, biasanya satu desain saluran air dapat mengkombinasikan material agar menghasilkan struktur drainase yang sempurna. Seperti menggabungkan besi baja dengan beton.
Namun dari hasil pemasangan gorong-gorong disisi jalan nasional wisata jalan Carita-Labuan persis depan Pantai Lombok (Lapangan Bola Jendral) ini seakan tidak berjalan dengan baik, terlihat ketika musim penghujan airnya tidak mengalir ke pembuangan yang ditujukan, melainkan meluap dan airnya memenuhi lapangan bola.
Gorong gorong beton sistem terbuka yang berbentuk seperti huruf U, yaitu u-ditch beton ini seakan airnya tidak berjalan dengan baik, ungkap warga Kp. Kasepen, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita ke Mitrapol.com saat dikonfirmasi di lapangan bola yang dipenuhi air dari luapan U-Ditch. Minggu, (26/12/21).
Kami ini dipercayakan oleh pemilik untuk menjadikan lahannya sebagai lapangan bola, ini sudah sangat lama, dan sebelum adanya gorong-gorong ini, tidak pernah ada genangan air seperti ini, aneh kami pak, ini pekerjaan seakan asal jadi atau tidak melihat pembuangan terbaiknya sampai dimana, ungkap warga lagi.
Kami peminat sepak bola dan perlu dikembangkan, para pemuda Kp. Kasepen dan kami sering kedatangan tamu dari luar untuk melakukan sparing bermain bola dilapangan ini, tapi jika begini terus menjadi tempat genangan air dari gorong-gorong yang tidak baik ataupun pembuangan yang tidak terarah, bagaimana berkembangnya persepak bolaan di kampung kami, omel warga.
Kami sangat mendukung atas adanya pembangunan drenaise ataupun gorong-gorong ini, tapi jika hasilnya begini jelas terlihat pekerjaannya asal jadi dan seakan tidak terkontrol dalam pangerjannya, lanjut warga.
Pantauan kami diujung pembuatan persis jembatan Lippo kondominum selatan untuk pembuangannya sangat sempit, bagaimana air akan berjalan dengan baik, bahkan terlihat sangat jelas tidak ada pemasangan U-Ditch.
Kami sangat mengharapkan perbaikan dari gorong-gorong ini, jangan hanya dikerjakan seakan asal jadi dengan menghabiskan anggaran negara, pihak PU-nya apa tidak memantau pas pengerjaanya,apa jangan-jangan ini gorong-gorong dibuat jadi kolam ikan, tutup warga.
 
 
Pewarta : RY/TIM






Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




source

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *