AGRI 1577 (0) | BASIC-IND 938 (0) | BISNIS-27 477 (-5) | COMPOSITE 5975 (-53) | CONSUMER 1621 (0) | DBX 1411 (-16) | FINANCE 1361 (0) | I-GRADE 166 (-1) | IDX30 471 (-4) | IDX80 128 (-1) | IDXBASIC 1248 (-11) | IDXBUMN20 358 (-2) | IDXCYCLIC 736 (-3) | IDXENERGY 747 (1) | IDXESGL 129 (-1) | IDXFINANCE 1325 (-12) | IDXG30 135 (-1) | IDXHEALTH 1296 (-14) | IDXHIDIV20 416 (-3) | IDXINDUST 956 (-21) | IDXINFRA 871 (-0) | IDXMESBUMN 102 (-0) | IDXNONCYC 740 (-6) | IDXPROPERT 877 (-12) | IDXQ30 135 (-1) | IDXSMC-COM 282 (-1) | IDXSMC-LIQ 337 (-1) | IDXTECHNO 3348 (-40) | IDXTRANS 1056 (-1) | IDXV30 127 (-1) | INFOBANK15 952 (-11) | INFRASTRUC 1036 (0) | Investor33 406 (-3) | ISSI 176 (-1) | JII 577 (-4) | JII70 205 (-1) | KOMPAS100 1130 (-11) | LQ45 888 (-8) | MANUFACTUR 1250 (0) | MBX 1590 (-13) | MINING 1939 (0) | MISC-IND 1036 (0) | MNC36 301 (-2) | PEFINDO25 297 (-3) | PROPERTY 351 (0) | SMinfra18 295 (-1) | SRI-KEHATI 340 (-3) | TRADE 872 (0) |
Minggu, 26 Desember 2021 | 16:30 WIB
Oleh : Muhammad Aulia / FFS
Jakarta, Beritasatu.com – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan sebanyak 36,3% masyarakat menilai kondisi ekonomi nasional membaik. Temuan ini dipaparkan dalam rilis survei bertajuk Ekonomi-Politik dan Harapan 2022: Opini Publik Nasional yang dirilis pada Minggu (26/12/2021).
“Kita peroleh ada 31,9% warga yang menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu. Sementara yang menilai lebih baik atau jauh lebih baik 36,3%. Artinya sedikit lebih banyak dibanding yang menilai lebih buruk. 27%-nya (menjawab) tidak ada perubahan dan tidak menjawab 4,8%,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat menyampaikan hasil survei secara daring.
SMRC: 71,7% Warga Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Deni memaparkan sebelum wabah Covid-19 merebak di Indonesia, tepatnya dalam survei Juni 2019, terdapat 17,5% masyarakat yang beranggapan kondisi ekonomi nasional lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun sebelumnya. Adanya wabah Covid-19 membuat sentimen negatif terhadap perekonomian nasional mengalami lonjakan drastis menjadi 60,3% pada survei Oktober 2020.
Meski situasi saat ini belum kembali normal, SMRC melihat sentimen negatif terhadap perekonomian nasional mulai menurun dari 60,3% pada Oktober 2020 menjadi 31,9% pada survei terakhir Desember 2021.
“Kita melihat ada kemajuan dalam satu tahun terakhir. Sentimen negatifnya menurun. Sentimen positifnya naik dari 15,2% yang mengatakan lebih baik menjadi 36,3%,” kata Deni.
Survei SMRC: Masyarakat Optimistis Menatap Prospek Ekonomi Nasional 2022
Diketahui, survei SMRC kali ini dilakukan pada 8 Desember hingga 16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan melibatkan 2.420 responden terpilih secara acak atau multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 2.062 atau 85%. Sementara margin of error survei diperkirakan sebesar ± 2,2 % pada tingkat kepercayaan 95%.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Menhub Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Surabaya untuk mengecek langsung kesiapan Bandara Juanda melayani kedatangan pekerja migran.
Menurut survei SMRC, total yang mengatakan ekonomi nasional tahun depan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang ada 62,2%.
Pertamina pastikan tidak ada pemotongan gaji pekerja.
PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) meraih dua kontrak baru pengangkutan dari salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Kalsel.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat 1.276.008 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-8 sampai dengan H-1 Hari Raya Natal 2021.
Festival UMKM digelar untuk meningkatkan daya saing dan perluas pasar.
Sekarang pekerjaan fisik segmen IIB Danowudu-Bitung sudah 99% lebih.
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (PPI) mengakhiri akhir 2021 dengan mengekspor 120 ton kopi ke Mesir.
Ditopang digitalisasi layanan, BNI Kantor Wilayah 06 Surabaya mencatat pertumbuhan profit hingga 244%.
Omah Asa dan Kadin Indonesia mendorong gerakan entrepreneurship di pondok pesantren.