atau cari berdasarkan hari
Mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja wafat pada 6 Juni 2021. Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat tim pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Mochtar, di antaranya, karena perannya dalam Deklarasi Juanda yang menyatukan perairan dan daratan Indonesia sebagai negara kepulauan.
TEMPO.CO, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyiapkan nama Mochtar Kusumaatmadja sebagai nama baru jalan di Kota Bandung. Pilihan pertamanya untuk nama jalan layang yang menghubungkan Jalan Pasteur ke Surapati (Pasupati).
“Karena spirit Mochtar Kusumaatmadja yang menjembatani, laut sebagai penyambung jembatan pulau-pulau Nusantara bukan pemisah,” katanya di acara Seminar Nasional Pengusulan Pahlawan Nasional Mochtar Kusumaatmadja secara daring dan luring di Bandung, Rabu 22 Desember 2021.
Seminar gelaran pemerintah Jawa Barat itu merupakan rangkaian syarat pengajuan pahlawan nasional dari pemerintah daerah ke Presiden.
Ridwan Kamil mengatakan akan melakukan lobby ke pemerintah pusat. “Apalagi sudah sekian lama Jawa Barat tidak pernah disetujui pahlawan-pahlawan nasionalnya karena sesuatu dan lain hal,” ujarnya.
Menurut Ridwan, pemerintah daerah langsung menginstruksikan tim untuk memperjuangkan anugerah pahlawan nasional bagi Mochtar Kusumaatmadja setelah wafat pada 6 Juni 2021. Saat ini kata dia, di petisi daring Change.org telah terkumpul 7.000 dukungan dan 70 surat senada dari berbagai organisasi.
Sebelumnya, Universitas Padjadjaran (Unpad) membentuk tim untuk pengusulan gelar pahlawan nasional bagi Mochtar Kusumaatmadja. Proses yang masih berlangsung yaitu pengumpulan berkas untuk bahan usulan Gubernur Jawa Barat ke pemerintah pusat. “Target waktunya sampai akhir Januari,” kata Idris, Dekan sekaligus ketua tim pengusulan dari Fakultas Hukum Unpad, Senin 13 Desember 2021.
Tim pengusul dari Unpad telah menggelar Seminar Nasional “Mochtar Kusumaatmadja sebagai Pahlawan Nasional” bertepatan dengan tanggal keluarnya Deklarasi Djuanda pada 13 Desember pada 1957. Dari tim pengusul juga pembicara yang hadir secara daring dan luring terbatas di kampus Unpad Bandung, Mochtar disebut ikut berperan dalam deklarasi itu yang menyatukan perairan dan daratan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Menurut Idris, syarat seminar itu sesuai Undang-undang harus menyertakan wakil dari Kementerian Sosial. Awalnya acara itu akan digelar 10 November lalu bertepatan dengan Hari Pahlawan. Namun karena kesibukan pejabat kementerian pada saat itu akhirnya baru bisa digelar sekarang. “Ada empat makalah yang akan jadi lampiran utama untuk berkas kepahlawanan Mochtar Kusumaatmadja,” kata Idris.
Gelar Pahlawan Nasional pernah diberikan ke rektor Unpad pertama yaitu Iwa Kusumasumantri pada 2002. Selain itu ada sosok mantan Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja sebagai Pahlawan Nasional dari Jawa Barat. “Djuanda dengan Mochtar Kusumaatmadja kan satu garis, ini sehingga imestinya tentu berharap (usulan Pahlawan Nasional) langsung ditanda tangan oleh Presiden,” ujar Idris.
Varian Omicron dari Covid-19 telah terdeteksi di Indonesia. Kasus pertama ditemukan pada lokasi karantina. Tempo mengumpulkan kronologi tiga kasus.
Tempo Media Group © 2017