Jakarta, CNBC Indonesia – Harga rumah bekas atau second dilaporkan meningkat pada tahun ini. Peningkatan harga paling tinggi berada di Yogyakarta untuk di wilayah Pulau Jawa. Sedangkan kenaikan di Bekasi lebih pesat daripada DKI Jakarta maupun Depok dan Bogor.
Dari laporan Rumah123.com dan indeks internal 99.co menunjukkan peningkatan rata-rata harga rumah second sebesar 2,6% pada bulan November secara year on year (Yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sebanyak 11 dari 13 kota kota mengalami peningkatan harga secara year on year. Peningkatan harga paling tinggi berada di Yogyakarta sebesar 10,5%. Begitu juga Tangerang mengalami peningkatan harga sebesar 8,1% di wilayah Pulau Jawa.
Sementara untuk wilayah yang kenaikannya tak pesat atau di bawah rata-rata adalah Jakarta, Depok, dan Bogor berurutan meningkat hanya 1,4%, 0,1%,1,1%. Namun untuk Bekasi ada kenaikan sampai 4,5%.
Begitu juga di kota Bandung, Semarang, Surakarta mengalami peningkatan 3,4%, 3%, dan 5% secara berurutan. Di lain sisi, kota Surabaya mengalami penurunan sebesar 1%.
Sementara untuk wilayah luar pulau Jawa, Medan dan Makassar mengalami kenaikan harga sebesar 9,3% dan 4%. Sedangkan Denpasar mengalami penurunan harga sebesar 4,7%.
Selain itu menurut Indeks Suplai Rumah Seken 99/R123, volume suplai pada bulan November naik 5% dari Oktober 2021. Secara year on year tercatat lebih tinggi 2% dari November 2020 lalu.
Adapun lokasi yang paling popular dicari atau listing enquiries berada pada wilayah Tangerang, Jakarta Barat, lalu Jakarta Selatan.