Gus Yahya Ungkap Alasan Maju Menjadi Calon Ketua Umum PBNU – Nasional Tempo

atau cari berdasarkan hari
Mantan juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yahya Cholil Staquf dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, JakartaKatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengungkap alasan maju sebagai Ketua Umum PBNU.
Sosok yang akrab disapa Gus Yahya ini menyatakan salah satunya ialah ingin menghidupkan kembali idealisme, visi, dan cita-cita Gus Dur. Gus Dur atau Abdurrahman Wahid merupakan Presiden keempat Indonesia. 
“Alasan mencalonkan sebagai ketua umum PBNU merupakan momentum sangat tepat untuk menghadirkan kembali Gus Dur,” ujar Gus Yahya, Minggu, 19 Desember 2021.
Gus Yahya menuturkan idealisme dan cita-cita dari Abdurrahman Wahid masih relevan sampai sekarang. Secara sosiologis, ia melihat hal itu masih akan relevan hingga puluhan tahun akan datang. “Persoalannya Gus Dur telah tiada, tetapi kita masih butuh kegusduran,” kata dia.
Yahya Staquf menjelaskan yang dibutuhkan adalah membangun sesuatu yang bisa menjadi substitusi kehadiran Gus Dur. Hal itu bisa dilakukan dengan konstruksi berdasarkan organisatoris. “NU menjadi media yang paling tepat untuk membangun kembali,” tuturnya.
Gus Yahya menyatakan melihat dinamika, baik domestik maupun internasional, apa yang dahulu digagas dan diperjuangkan oleh Gus Dur itu ternyata relevan sekali dengan momentum saat ini. “Kita lihat banyak masyarakat yang mengekspresikan rasa rindu dengan Gus Dur,” ujarnya.
Secara konstruksi organisasi, Gus Yahya menilai, belum ada upaya yang nyata dalam menghidupkan kembali Gus Dur. Ketika dipercayakan sebagai ketua PBNU, Gus Yahya mengatakan banyak cara untuk menghidupkan kembali Gus Dur.
Salah satunya dengan membangun agenda nasional dijabarkan dalam program-program yang harus dilaksanakan oleh instrumen Nahdlatul Ulama hingga ke tingkatan ranting. “Ini merupakan gagasan Gus Dur, tetapi belum pernah dibangun melalui satu strategi yang tepat,” katanya.
Menurut Gus Yahya, Gus Dur pernah mempunyai ide untuk membangun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sampai ke tingkat kecamatan dengan memanfaatkan jaringan instrumen NU.
Muktamar NU dijadwalkan diadakan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi ialah Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan ketua umum PBNU saat ini Said Aqil Siroj.
Muktamar NU diperkirakan diikuti 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.
Baca: Yahya Cholil Staquf Sebut Tak Ada Capres-Cawapres Pemilu 2024 dari PBNU
 
 
Pemerintah kembali mengubah aturan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri atau rute internasional. Salah satunya, tentang karantina mandiri.
Tempo Media Group © 2017

source

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *