Ternyata Jepang Jual Mahal, Proyek MRT Jakarta Terancam! – CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia – Proses negosiasi harga pembangunan proyek MRT Fase II CP 202 dan 205 A masih berjalan alot. Sampai pada bulan ini belum menemui titik kesepakatan antara PT MRT Jakarta dengan pihak kontraktor dari Jepang.
Hal ini terjadi karena dari hasil klarifikasi teknis dengan kandidat kontraktor menawarkan harga lebih tinggi dari yang ditetapkan panitia. Padahal bulan Oktober 2021 merupakan target penandatangan kontrak dan mulai melakukan pekerjaan konstruksi.
“September – Oktober kita melakukan negosiasi dengan kandidat, setelah nego ternyata masih terdapat perbedaan harga, ini masih terjadi sehingga pada Oktober dan awal November kita mengajukan hasil negosiasi ke JICA sebagai tindak lanjut,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, dalam Forum Jurnalis MRT, Selasa (30/11/2021).
William menegaskan proses direct contracting masih berlangsung, saat ini pihak sedang menunggu keputusan terkait proses evaluasi yang sudah diberikan pada Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku tim penilai dan pemberi pinjaman.
Hanya saja, pihak MRT Jakarta belum bisa memberikan target penyelesaian masalah ini, karena tergantung dari hasil evaluasi. Sampai saat ini juga belum mengubah penyelesaian target pembangunan proyek MRT fase 2 dari Bundaran HI – Kota.
“Intinya kita masih menunggu keputusan JICA nantinya ketika sudah disampaikan baru kita bisa mengetahui on time atau delay dan metode apa yang dipilih,” jelasnya.
Dari targetnya untuk pembangunan CP 201 dari Bundaran HI – Harmoni masih dipatok pada Maret 2025, lalu CP 203 dari Mangga Besar – Kota selesai pada Agustus 2027 mendatang.
Sementara yang masih menjadi masalah adalah paket pekerjaan di posisi tengah. Paket pekerjaan CP 202 dan 205 A antara lain konstruksi stasiun dan jalur dari Harmoni – Mangga Besar sepanjang 1,8 km.
William juga belum bisa membeberkan harga yang dipatok kontraktor Jepang. Namun pemerintah Jepang dan Indonesia tetap berkomitmen memastikan tidak ada hambatan proses pelaksanaan MRT Jakarta.
“Setelah keputusan JICA baru kita sampaikan. Kita harap ada satu solusi yang memungkinkan angka yang telah ditetapkan MRT Jakarta ini bertemu dengan yang dipatok kontraktor Jepang,” katanya.

source

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *