atau cari berdasarkan hari
INFO NASIONAL – Kementerian Pertanian menyalurkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk petani di Desa Wisma, Melugai, Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar). Program strategis pengairan areal persawahan petani itu turut membantu pemulihan ekonomi di Kalbar yang terdampak pandemi Covid-19.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menerangkan pembangunan sektor pertanian yang menekankan agribisnis dan agroindustri merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional.
Pengoperasian Transpakuan Belum Berdampak
“Pembangunan RJIT ini diperlukan guna menunjang keberhasilan penanaman padi yang ada pada hamparan di sekitar lokasi jaringan irigasi tersebut, terutama pada saat musim tanam gadu. Ini merupakan upaya peningkatan pembangunan sektor pertanian di Sanggau, Kalbar,” kata Syahrul.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menegaskan pentingnya penataan manajemen air mulai dari hulu hingga hilir. Pemetaan pun harus dilakukan untuk mengetahui letak irigasi primer, sekunder, tersier dan kuarter. “RJIT memastikan bahwa pasokan air dapat berjalan dengan baik, sehingga petani tak memiliki kendala pengairan yang merupakan komponen pokok dalam budidaya pertanian,” katanya.
Menurut Ali, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi. “Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu. Di sinilah pentingnya water management,” ujarnya.
Lewat kegiatan ini, Ali melanjutkan,Ditjen PSP Kementan ingin meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi. “Kami ingin memastikan pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apapun. Dalam situasi apapun pertanian harus tetap berjalan, karena ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” kata dia.
Senada, Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto, menerangkan bahwa RJIT bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan (GP3A)/Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi.
Secara teknis, Rahmanto menerangkan jika program RJIT di Kabupaten Sanggau direaliasikan untuk mendorong percepatan realisasi tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.
“Program RJIT yang telah selesai dibangun di Desa Melugai ini diharapkan dapat terus meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani yang merupakan target dari tujuan pembangunan pertanian nasional,” ujarnya. (*)
Meski gratis selama uji coba, penumpang Biskita Transpakuan harus memiliki kartu uang elektronik.
Fitur “Add Yours” Instagram dapat mengundang pihak yang berniat buruk untuk menggali informasi pribadi pengguna. User harus tahu bahaya oversharing.
Dapatkan 2 artikel premium gratis
di Koran dan Majalah Tempo
hanya dengan Register TempoID
Tempo Media Group © 2017