Jakarta, IDN Times – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI sepakat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp82,4 triliun.
Kesepakatan ini disampaikan dalam Rapat Paripurna di DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (29/11/2021). Dalam rapat tersebut, Ariza sapaan akrab Wagub DKI, hadir mewakili Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.
Saat menyampaikan Pidato Pendapat Akhir Gubernur DKI Jakarta, Ariza menegaskan bahwa Raperda telah ditetapkan menjadi Perda tentang APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022.
“Perlu kami sampaikan bahwa total APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp82,4 Triliun,” kata dia.
Ariza berharap, eksekutif dan legislatif mampu meningkatkan kolaborasi secara optimal dalam penanganan resesi ekonomi, juga menjaga agar dunia usaha tetap hidup dan penyediaan jaring pengamanan sosial atau social safety net, serta melanjutkan program-program kerja pembangunan strategis untuk kepentingan masyarakat Jakarta.
“Kita sama-sama sadari bahwa dampak pandemi COVID-19 masih memberikan tekanan pada perekonomian Jakarta, sehingga target-target yang akan dicapai di tahun 2022 perlu mengalami penyesuaian,” terang dia.
“Mudah-mudahan tahun 2022 adalah tahun di mana perekonomian Jakarta dapat bangkit dan pulih kembali. Butuh kerja sama yang baik dari seluruh pihak agar Jakarta konsisten dan terus berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan memulihkan perekonomian,” ungkapnya.
Politikus Gerindra ini mengatakan, saat ini penyebaran wabah COVID-19 di Ibu Kota Jakarta dalam kondisi stabil dan terkendali. Sehingga pemerintah mulai melakukan relaksasi aktivitas kegiatan masyarakat di beberapa bidang.
Untuk itu, dia mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Jakarta harus terus menjaga kondisi Ibu Kota, dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan pada setiap aktivitas.
“Namun, (harus) disertai kewaspadaan dan antisipasi terhadap varian baru COVID-19, yang kini mulai kembali meningkat di beberapa negara kawasan Eropa dan Asia, khususnya menjelang momen Peringatan Hari Natal 2021 dan Pergantian Tahun Baru 2022, yang berpotensi meningkatkan mobilitas penduduk,” ujarnya.