Alih Fungsi Hutan di Batam Bisa Berdampak Buruk untuk Lingkungan – Fakta News

Oleh
Jakarta – Banyaknya pembukaan lahan hutan lindung maupun hutan konservasi yang telah berubah fungsi di Kota Batam, Kepulauan Riau, dinilai akan mengganggu kelangsungan ekosistem dan mengurangi fungsi hutan lindung. Untuk itu, Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dapat melakukan langkah cepat untuk melakukan penanganan terkait pengalihan fungsi hutan lindung yang terjadi di Batam.
“Di mana yang kita lihat sekarang ini seharusnya menjadi resapan air, sekarang beralih fungsi menjadi pemukiman. Lambatnya penanganan persoalan lingkungan akan berakibat fatal,” tegas Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono di sela-sela memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Panja Penggunaan, Pelepasan dan Perusakan Kawasan Hutan untuk Pemukiman dan Fasum/Fasos Komisi IV DPR RI, di Kelurahan Tanjung Buntung, Kecamatan Bengkong, Batam, Kepri, Selasa, (23/11/2021).
Budi, sapaan akrabnya menegaskan, KLHK dan pemerintah daerah seharusnya bisa cepat melakukan tindakan pencegahan sebelum ada kerusakan yang lebih luas. Dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut, Komisi IV DPR RI melakukan tinjauan ke dua titik lokasi, yakni Kelurahan Tanjung Buntung, Kecamatan Bengkong mengenai pelepasan kawasan hutan untuk pemukiman atau fasum.
Sementara lokasi ke dua perjalanan ke kawasan Hutan Lindung Sei Ulu Lanjai, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, guna melihat proses perambahan lahan yang dilakukan sebuah korporasi yang saat ini tengah ditangani Ditjen Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK. Komisi IV DPR RI juga melihat pemberian TORA (Tanah Objek Reforma Agraria) yang sekarang sudah menjadi pemukiman padat dengan fasum/fasos yang lengkap.
“Kita ingin mengetahui dan melihat langsung bagaimana program TORA ini tidak mengabaikan sistem penyangga kehidupan, yakni hutan, karena hutan itu sangat penting untuk Indonesia. Di lokasi kami melihat program TORA sudah menjadi pemukiman semua. Padahal TORA itu diberikan untuk memberikan kepastian hukum. Sekarang sudah dibangun Fasum/Fasos, dan ini akan kita pantau apakah ke depannya hutan lindung ini akan habis akibat dari proses TORA ini. Solusinya bagaimana? Ini yang sedang kita diskusikan,” ungkapnya.
Kata Budi, pihaknya juga sempat berdiskusi bersama jajaran KLHK, apakah ada skema menggantikan hutan lindung yang sudah dilepaskan untuk dijadikan TORA itu. Apakah tidak ada upaya untuk menanam kembali atau mencari lahan pengganti hutan lindung yang sudah ditebang itu untuk dihijaukan kembali. “Kami dari Komisi IV DPR RI sangat peduli dengan konservasi dan juga keberlangsungan serta keberlanjutan Sumber Daya Alam kita karena hutan itu adalah aset yang sangat penting untuk Indonesia,” tegasnya.
Endang Setyawati Apresiasi Penamanan Padi Varietas Inpari IR Nutrizinc oleh Kementan
Johan Rosihan Desak Pemerintah Atasi Lonjakan Harga Minyak Goreng
Ketua Komisi IV Minta Pupuk Indonesia Perluas Jaringan Pupuk Non Subsidi
Oleh
Jakarta – Kabag Bantuan Operasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan menyebut sudah ada 14 pengurus Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) yang ditangkap hingga saat ini. Namun, Aswin tidak merinci periode penangkapannya.
Diketahui Densus 88 terus menangkap orang-orang yang diduga terlibat dalam yayasan amal milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI), Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA). Terbaru, Ustaz Farid Okbah hingga Ahmad Zain An Najah ditangkap Densus karena diduga terlibat dalam pendanaan teroris.
“Sekarang, sampai dengan saat ini, ada 14 orang dari BM ABA yang sudah kita tangkap, tersangka yang sudah kita periksa,” ujar Aswin dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/11/2021).
Aswin tidak menutup kemungkinan Densus bakal melakukan penangkapan lagi ke depannya. Bahkan, menurutnya, bisa saja orang yang tertangkap bakal membuat publik geger.
“Ini masih banyak lagi sebenarnya. Nanti mungkin, kita tidak mau berandai-andai, bahwa kalau ada penangkapan selanjutnya, nanti akan mengejutkan lagi, ‘siapa lagi nih orangnya?’,” tuturnya.
Lebih lanjut, Aswin mengungkapkan peran Fitria Sanjaya alias Acil selaku Ketua BM ABA yang sudah ditangkap pada 2020. Menurutnya, Fitria Sanjaya meminta petunjuk untuk bergerak di LAZ BM ABA, kepada Farid Okbah dan Zain An Najah.
“Ketua BM ABA yang ditangkap FS tadi ya, FS itu dalam strukturnya meminta petunjuk dan laporan kepada FAO dan ZA. Dia meminta petunjuk dan bagaimana apalagi yang harus dikerjakan dan seterusnya,” imbuh Aswin.
Sebelumnya, Densus 88 menyita sejumlah barang bukti saat menangkap Ustaz Farid Okbah, Ahmad Zain An Najah, dan Anung Al Hamat di kediaman masing-masing di Bekasi, Jawa Barat. Barang bukti yang dimaksud termasuk dokumen-dokumen yang mengkonfirmasi keterlibatan ketiganya dalam kelompok JI dan LAZ BM ABA.
“Telah disampaikan bahwa bukti-bukti yang ada, dalam melakukan penyidikan di mana bukti-bukti tersebut di antaranya keterangan dari beberapa tersangka, di mana 28 tersangka yang di-BAP mengarah kepada ketiga tersangka,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (19/11). Ramadhan menjawab pertanyaan apakah Densus menyita bahan peledak dari ketiga tersangka.
Ramadhan mengungkapkan, Densus 88 hanya menyita dokumen dari Farid Okbah dan kawan-kawan. Dokumen itu berisi peran-peran dari ketiga tersangka.
“Dalam rilis kemarin, ada dokumen-dokumen. Termasuk di mana dokumen-dokumen tersebut isinya menunjukkan peran-peran dari ketiga tersangka tersebut,” tuturnya.
Oleh
Jakarta – Puluhan anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) ditangkap pihak kepolisian. Penangkapan ini imbas demo ricuh di depan gedung MPR/DPR, yang berujung pengeroyokan perwira polisi.
“Kami sangat menyayangkan kegiatan demo yang dilakukan Pemuda Pancasila hari ini berakhir dengan tindakan kekerasan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan di DPR, Jl Gatot Subroto, Jakpus, Kamis (25/11/2021).
Zulpan menyebut ada 20 pendemo yang diamankan polisi. Mereka semua kini sudah dibawa ke Polda Metro Jaya.
“Dalam demo tadi, mengamankan, 20 orang diamankan, sudah dibawa ke Polda Metro Jaya,” kata Zulpan.
Lebih lanjut, Zulpan mengatakan pihaknya akan menindak tegas pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap perwira polisi itu. Perwira polisi itu adalah Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali.
“Kita akan lakukan tindakan tegas, termasuk ormas yang hari ini melakukan demo, yang melakukan kegiatan kekerasan dalam menyampaikan pendapat. Semuanya akan kita proses secara tuntas,” terang Zulpan.
Pemuda Pancasila berdemo di depan gedung DPR untuk menuntut Junimart Girsang meminta maaf atas pernyataannya yang menyinggung ormas. Namun, dalam demo itu, massa melakukan pengeroyokan kepada AKBP Dermawan Karosekali.
Oleh
Jakarta – Ormas Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR untuk memprotes pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang, yang meminta ormas Pemuda Pancasila dibubarkan. Namun aksi tersebut berlangsung ricuh, bahkan ada perwira polisi yang menjadi korban pengeroyokan massa aksi.
Hal ini disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi yang mengatakan ada seorang polisi yang terluka akibat dikeroyok massa Pemuda Pancasila. Hal itu diungkapkan Hengki saat bicara di depan massa dari atas mobil komando.
Hengki mengatakan aparat telah memberikan pelayanan kepada massa untuk menyampaikan pendapatnya. Namun yang terjadi, massa ricuh dan bahkan melukai polisi.
“Tugas kami dari pihak kepolisian adalah menjaga dan melayani rekan-rekan sekalian. Sekaligus sebenernya saat ini adalah menjaga protokol kesehatan–saya terpaksa buka masker biar (terdengar) jelas–tapi kegiatan rekan-rekan sekalian sekarang dinodai oleh ulah rekan-rekan,” kata Hengki.
“Perwira kami, AKBP dikeroyok luka-luka, apakah itu tujuan rekan-rekan datang kemari? Melawan kami, mengeroyok kami yang mengamankan rekan-rekan. Saya minta pimpinan aksi ini bertanggung jawab. Perwira menengah. Perwira menengah dikeroyok padahal beliau mengamankan kegiatan ini,” tutur Hengki dengan nada tinggi.
Kombes Hengki pun meminta agar koordinator aksi Pemuda Pancasila menyerahkan pelaku dan jika tidak akan dikejar.
“Saya sebagai penanggung jawab wilayah keamanan, di depan DPR ini jujur saja saya miris. Saya bersahabat dengan ketua Pemuda Pancasila Jakpus, tapi justru anggota kami dianiaya oleh rekan-rekan sendiri. Saya minta diserahkan atau kami kejar,” kata Hengki dengan nada tinggi.
Hengki menyayangkan aksi Pemuda Pancasila yang berakhir ricuh. Hengki kembali meminta koordinator aksi bertanggung jawab atas pengeroyokan terhadap seorang perwira polisi itu.
“Sekali lagi saya minta koordinator kegiatan ini segera menyerahkan, jangan aksi rekan dinodai dengan kegiatan yang justru melawan hukum. Kami yang melayani rekan-rekan, mengamankan, justru dipukuli dikeroyok. Apakah ini tujuan kalian datang kemari?,” kata Hengki.
“Anggota kami luka-luka, apakah kami tadi keras sama Anda atau menghalangi kegiatan saudara? Saya minta tadi saksi yang melihat menyerahkan, hukum harus ditegakkan,” tegas Hengki lagi.
Di kesempatan yang sama, Hengki kemudian meminta massa membubarkan diri. Tidak lama massa Pemuda Pancasila pun membubarkan diri.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan perwira polisi menjadi korban pemukulan anggota PP di depan gedung DPR adalah Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali.
“Iya benar,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Kamis (25/11/2021).
Sambodo belum memerinci kronologi peristiwa tersebut. Ia juga belum menjelaskan kondisi terkini Dermawan Karosekali setelah dikeroyok massa Pemuda Pancasila.
Tidak lama setelah itu, polisi menangkap 4 anggota Pemuda Pancasila di depan DPR. Mereka ditangkap atas dugaan pengeroyokan terhadap AKBP Dermawan Karosekali.
Copyright © 2019 fakta.news – All Rights Reserved

source

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *