Setiap Kelurahan di Jakarta Kini Dilengkapi Alat Ukur Curah Hujan
JAKARTA, KOMPAS.com – Pemprov DKI Jakarta menambah alat ukur curah hujan di Jakarta. Tadinya, alat ukur curah hujan hanya tersedia di 10 kelurahan. Kini alat itu tersedia di setiap keluarahan (di 267 kelurahan) di Ibu Kota demi mengantisipasi datangnya musim hujan.
“Di setiap kelurahan ada alat ukur curah hujan sehingga kami bisa tahu persis kondisi hujan seperti apa. Ini dalam rangka antisipasi karena pola hujan tidak lagi sama,” kata Anies Baswedan saat memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Monas, Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Menurut dia, perubahan iklim membuat pola hujan saat ini tidak bisa diprediksi, bahkan turun dalam waktu singkat tetapi menghasilkan volume curah hujan yang tinggi dan mendorong terjadinya banjir.
Baca juga: Pemprov DKI: Jika Curah Hujan Sesuai Perhitungan Kapasitas Saluran, Tak Akan Ada Banjir
Untuk itu, alat ukur curah hujan tersebut diharapkan menjadi acuan untuk antisipasi banjir saat hujan ekstrem.
Anies menambahkan, kapasitas daya tampung air hujan di drainase yang ada di jalan perkampungan di Jakarta maksimal 50 milimeter per hari dan maksimal 100 milimeter per hari di jalan utama.
“Kapasitasnya 100 milimeter per hari. Kalau hujan merata sepanjang 24 jam maka sistem kami masih sanggup menampung,” ujar dia.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Pengalaman pada Januari 2019, curah hujan saat itu mencapai 377 milimeter per hari atau 3,7 kali lipat lebih tinggi dari kapasitas drainase sehingga menimbulkan banjir.
Begitu juga pada Februari 2021, terjadi hujan ekstrem dengan curah hujan mencapai 250 milimeter per hari.
DKI Jakarta, lanjut Anies, harus menghadapi tiga potensi penyebab banjir saat musim puncak hujan yakni di wilayah pesisir dengan ancaman rob dan pada saat bersamaan terjadi hujan lebat.
Penyebab kedua adalah limpahan air akibat tingginya curah hujan yang dibawa dari aliran 13 sungai melalui Ibu Kota dan ketiga yaitu hujan lebat di dalam kota.
Di pesisir utara Jakarta, kata Anies, disiagakan tambahan pompa yang dapat digunakan apabila terjadi rob. Pemprov DKI juga menggencarkan kegiatan mengatasi dampak musim hujan di antaranya gerebek lumpur di kali dan waduk sejak 24 Maret 2021 untuk wilayah Jakarta Timur, dan dilanjutkan di empat wilayah kota lainnya secara bertahap mulai September 2021 hingga Desember 2021.
Gerebek lumpur diadakan untuk mengangkat lumpur dan sampah di dalam sungai sehingga kemudian bisa menambah kapasitas aliran air hujan.
Ada hadiah voucher grab senilai total Rp 6.000.000 dan 1 unit smartphone.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar.
Kunjungi kanal-kanal Sonora.id
Motivasi
Fengshui
Tips Bisnis
Kesehatan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.