Pipa PAM Jaya di Jakarta Bocor hingga 44 Persen, Ini Penyebabnya – Kompas.com – Megapolitan Kompas.com

Pipa PAM Jaya di Jakarta Bocor hingga 44 Persen, Ini Penyebabnya
JAKARTA, KOMPAS.com – PT PAM Jaya mengakui terdapat kebocoran hingga 44 persen dalam sistem perpipaan untuk mengalirkan air bersih yang mereka produksi kepada warga di DKI Jakarta.
Direktur Utama PAM Jaya, Bambang Hernowo menjelaskan, 80 persen dari kebocoran disebabkan kerusakan fisik jaringan pipa.
Sedangkan sisanya akibat pencurian air sampai masalah pencatatan meter.
“Sebetulnya umur teknisnya kan memang 20 tahun kira-kira. Tapi (usia perpipaan yang mengalami kebocoran) ada 25 tahun,” ujar Bambang ditemui Kompas.com di sela rapat pembahasan anggaran di Grand Cempaka Resort Megamendung, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021) malam.
“Kemudian, ditambah dengan, air kita kan mengandung fluor. Pipa kita yang berbahan GIP (galvanized iron pipe, pipa besi galvanis) itu kita masih ada, dan itu terjadi korosi,” ungkapnya.
Baca juga: Pipa PAM Jaya Bocor 44 Persen, Butuh Rp 7 Triliun untuk Perbaiki Separuhnya Saja
Keadaan itu diperburuk dengan faktor eksternal yang menyebabkan jaringan pipa PAM Jaya rusak, seperti beban yang ada di atas pipa.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Ini sebabnya, kawasan Jakarta bagian utara merupakan klaster wilayah yang paling banyak mengalami kebocoran pipa.
“Karena secara infrastuktur sendiri di sana ada banyak cor-coran, itu beban terhadap pipa dan dia kemudian akan memengaruhi kekuatan perpipaan, karena tekanannya terus menambah,” ungkap Bambang.
“Juga di Pulomas (Jakarta Timur), mungkin karena tekanannya tinggi. Sebetulnya pelanggan mendapat air (dengan mutu) bagus di situ, tapi bocoran di situ pun tinggi. Itu secara fisik memang harus kita perbaiki,” ia menambahkan.
Baca juga: Wagub Tegaskan Pemprov DKI Tak Pernah Larang Warga Gunakan Air Tanah
Pandemi juga memengaruhi tingkat kebocoran ini. Ketika aktivitas komersial lesu, maka aliran air yang diproduksi tidak mengalir ke aktivitas-aktivitas komersial itu.
Akibatnya, air mengalir ke tempat-tempat lain di mana terjadi kebocoran pipa.
Bambang menyebut, kebocoran sebesar 44 persen ini merupakan hasil hitungan awal 2021. Sebelumnya, tingkat kebocoran sempat mencapai 58 persen.
“Kita butuh Rp 7 triliun untuk ganti perpipaannya, kemudian ganti sambungan-sambungannya. Itu kita proyeksikan segitu tidak langsung (menurunkan kebocoran hingga) 10 persen, tapi Rp 7 triliun itu (menurunkan kebocoran) jadi 26 persen lah,” tutup Bambang.

Ada hadiah voucher grab senilai total Rp 6.000.000 dan 1 unit smartphone.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar.
Kunjungi kanal-kanal Sonora.id
Motivasi
Fengshui
Tips Bisnis
Kesehatan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

source

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *