Banjir Landa Kebon Pala Imbas Kali Ciliwung Meluap, 3 Hari Belum Surut – detikNews

Permukiman warga di Kebon Pala, Jakarta Timur (Jaktim), terendam banjir imbas Kali Ciliwung meluap. Sudah tiga hari banjir di sini pun tak kunjung surut.
detikcom mendatangi lokasi banjir di RT 13/RW 4, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jaktim, pada Senin (1/11/2021), sekitar puku 08.40 WIB. Tampak air setinggi kurang lebih 30 cm masih menggenangi rumah-rumah warga.
Terlihat warga yang rumahnya sudah tak terdampak banjir, mulai membersihkan lumpur sisa-sisa akibat banjir. Anak-anak tengah bermain air banjir di lokasi. Sementara pengurus RT setempat sedang membagikan makanan gratis bagi warga yang ada di sekitar lokasi banjir.
Seorang warga bernama Ganih (30) mengatakan banjir di tempatnya sudah tiga hari tak kunjung surut. Bahkan, pada Sabtu (27/10) dini hari, banjir merendam rumahnya hingga ketinggian 1,5 meter.
“Tiga hari nggak surut-surut. Yang awal se-dada satu setengah meteran lah, terus setengah meter, sekarang ya segini lah. Itu kali juga masih deras sampai sekarang, jadi belum surut,” kata Ganih saat ditemui di lokasi.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara soal upaya penanganan banjir yang dilakukan jajaran Pemprov DKI. Menurut Anies, banjir tak sekadar surut secara alami melalui gravitasi.
Anies mencontohkan sewaktu Jakarta dilanda banjir akibat intensitas hujan melebihi kapasitas drainase Ibu Kota pada Februari lalu. Saat itu, Anies menyebut alasan banjir cepat kering karena penyedotan air dilakukan terus menerus.
“Ketika sebuah kawasan tergenang, biasanya bisa sampai 3-4 hari, di hari-hari itu semua damkar dikerahkan. Kemudian, pompa mobile dikerahkan, bahkan tangki penyiraman air dikerahkan untuk menarik air dan itu surutnya bukan semata-mata karena gravitasi, tapi surutnya karena ditarik oleh pompa,” kata Anies kepada wartawan, Minggu (31/10).
Eks Mendikbud itu mengatakan pentingnya manajemen yang baik dalam menangani banjir di Jakarta. Untuk itu, Pemprov DKI menggelar simulasi penanganan banjir sebelum cuaca ekstrem melanda Jakarta.
“Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi dan itu yang kita kerjakan,” jelasnya.
“Dengan simulasi itu maka bukan hanya pembagian tugas, tapi juga latihan di lapangan untuk bisa menangani,” sambungnya.

Simak video ‘Ada Dinamika Atmosfer, 6 Wilayah Siaga Banjir-Banjir Bandang’:

[Gambas:Video 20detik]

source

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *